Kita semua mengenal merek dagang, meskipun itu bukan nama yang kita kenal. Seringkali hari-hari ini, ketika seseorang mengacu pada merek dagang, kata-kata yang mereka gunakan berada di sepanjang garis “branding” dan “logo”. Merek dagang adalah kesan yang dapat dikenali, atau simbol, dari perusahaan swasta (baik perusahaan atau individu) yang mengidentifikasi mereka untuk siapa mereka, dan memungkinkan produk mereka mudah dikenali. Kebanyakan orang akan terbiasa dengan konsep dasar merek dagang, setelah melihat huruf TM muncul di atas logo pada produk, atau simbol ® yang muncul di sebelah merek dagang terdaftar.
Meskipun penggunaan dasar merek dagang adalah sesuatu yang dianggap telah dibaca di kalangan konsumen sehari-hari, ada kebutuhan untuk mendaftarkannya secara hukum untuk tujuan perlindungan kekayaan intelektual. Semua orang mengenali beberapa Trademark Indonesia merek dagang yang lebih dikenal – kami tidak akan menyebutkan namanya di sini karena cukup familier. Tetapi jika seseorang mencoba untuk menyalin produk atau layanan dari perusahaan bermerek dagang dengan menggunakan logo yang serupa atau identik dengan mereka, maka perusahaan dengan merek dagang terdaftar secara hukum berhak untuk mengejar saingan mereka di pengadilan dengan berhenti dan berhenti. memesan, serta berpotensi dapat mengklaim sebagian dari hasil bisnis yang melanggar.
Pelanggaran merek dagang tidak perlu disengaja agar berhasil diproses melalui pengadilan. Contoh yang masuk akal tentang hal ini mungkin di mana sebuah perusahaan yang memiliki nama keluarga atau nama Kristen yang dikenal. Perusahaan yang telah mendaftarkan ini sebagai merek dagang mungkin berhasil menuntut pelanggaran terhadap seseorang yang memiliki nama keluarga atau nama Kristen itu dan berdagang di bawahnya di area bisnis yang sama. Meskipun pelanggaran tersebut mungkin sepenuhnya tidak disengaja dan tidak bersalah, perusahaan yang memegang merek dagang terdaftar memiliki kasus untuk mengatakan bahwa bisnis mereka dapat terpengaruh secara negatif oleh kebingungan yang timbul, dan karena mereka yang pertama mendaftarkan nama sebagai merek dagang, mereka memegang hak untuk itu sebagai entitas komersial.
Namun, wajar untuk mengatakan bahwa dalam kasus pelanggaran yang tidak disengaja, kerugian dalam gugatan apa pun akan lebih rendah daripada jika ada niat khusus untuk menipu pelanggan. Pentingnya merek dagang adalah bahwa mereka mencegah seseorang memutuskan untuk terjun ke bidang bisnis tertentu menggunakan nama yang sudah dikenal. Jika seseorang membuka sebuah restoran dan memberinya nama rantai restoran yang mapan dan terkenal (atau bahkan salah satu yang sangat terkenal), maka hal itu berpotensi mendapatkan keuntungan dari asosiasi yang akan menghasilkan pikiran orang. Perdagangan atas reputasi orang lain dapat dilihat sebagai bentuk pencurian identitas, dan tentu saja akan dikenakan hukuman yang sesuai. Kekerasan atau hukuman itu akan bervariasi tergantung pada keadaan.